August 6, 2023

Percaya Dan Dipercaya TUHAN

Percaya Dan Dipercaya TUHAN

Yohanes 2:23-25

Percaya dan dipercaya Tuhan merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan di dalam kehidupan orang percaya. Ketika kita sudah menjadi orang percaya, seharusnya juga menjadi orang yang dipercaya oleh Tuhan. Sayangnya, mungkin banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yeshua, tetapi tidak dipercaya Tuhan. Level percayanya sekadar percaya Tuhan, tetapi tidak dipercaya oleh Tuhan. Sebab, Tuhan mengenal hati setiap orang. Pengenalan akan Tuhan dan kedalaman isi hati kita akan menentukan bisa dipercaya oleh Tuhan atau sebaliknya.

Dipercaya Tuhan merupakan pola Kerajaan Surga (Mat. 25:14)         

Kepercayaan Tuhan tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Surga. Sebab apa pun yang sekarang ada di dalam kehidupan kita (harta, kekayaan, kepandaian, jabatan, pekerjaan, pelayanan, keluarga) merupakan kepercayaan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Dan, setiap hal yang telah Tuhan percayakan di dalam kehidupan kita, harus terhubung dengan Kerajaan Surga. Tuhan memberikan kepercayaan di dalam kehidupan kita, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, melainkan yang utama adalah untuk berguna bagi Kerajaan Sorga.  Jika kita dapat memahami hal tersebut, kita dapat masuk ke dalam rencana Tuhan.

Dipercaya Tuhan, artinya ada keharmonisan (Mat. 20:1-2). Pandangan secara umum seseorang bisa dipercaya berdasarkan lamanya dia mengikut Tuhan. Seperti halnya pekerja di kebun anggur yang dipanggil lebih awal harusnya menerima upah yang lebih banyak daripada yang dipanggil jam 5 petang karena mereka bekerja lebih lama. Padahal dasar pekerjaan mereka adalah “sepakat” menerima upah satu dinar sehari.

Kata “sepakat” (Matius 20:2) berasal dari akar kata yang memiliki arti: harmonis atau selaras. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa dipercaya Tuhan haruslah memiliki keharmonisan/ keselarasan dengan Tuhan, bukan tentang lamanya menjadi orang percaya.

Pemain sepak bola Mario Gotze hanyalah seorang pemain cadangan di tim sepakbola Jerman. Saat final Piala Dunia tahun 2014 melawan Argentina, pelatihnya memberikan kepercayaan bermain masuk lapangan di menit ke 88 hanya dua menit menjelang selesainya waktu pertandingan. Karena kedudukan tetap imbang dilanjutkan babak perpanjangan waktu, dan Mario Gotze berhasil memasukkan gol kemenangan bagi Jerman di menit ke 113. Dia bermain hanya 25 menit, tetapi dalam waktu yang singkat itu dia bisa memberikan kemenangan yang mengantarkan Jerman menjadi juara dunia. Keberhasilan Mario Gotze karena ada kesepakatan/keharmonisan dengan pelatih dan pemain lainnya meskipun dia hanya bermain 25 menit.

Sama halnya dengan kehidupan kita, sering menganggap faktor usia menjadi penghalang untuk bisa dipercaya Tuhan dan tidak lagi memiliki banyak waktu serta kesempatan. Anggapan seperti ini hanya akan membuat kita kehilangan gairah untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan Kerajaan Surga.

Wujud harmonis dengan Tuhan (Yoh. 2:19)

  1. Percaya sesuai Kitab Suci bukan berdasarkan kepada tanda-tanda, melainkan pada Kitab Suci, yaitu (TanakhTorah (tulisan Musa), Neviim (Kitab para nabi), Ketuvim (tulisan, syair)) dan perkataan Tuhan Yeshua (Injil dan surat rasuli).

Banyak orang (khususnya yang belum percaya) beranggapan bahwa Kitab Suci agama Kristen adalah injil. Hal ini tidak tepat dan tidak sesuai dengan keinginan Tuhan. Sebab Kitab Suci yang dimaksud Tuhan adalah Tanakh yang terdiri dari Torah, Neviim, Ketuvim. Torah berisi kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan). Neviim adalah kitab nabi-nabi, sedangkan Ketuvim adalah tulisan/syair. Isi Tanakh kita kenal dalam Alkitab sebagai Perjanjian Lama, sedangkan perkataan Tuhan Yeshua terdapat dalam Injil serta surat rasuli, yang kita kenal dengan Perjanjian Baru.

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak bisa dipisahkan dan harus menjadi pondasi dari iman percaya kita. Tuhan Yeshua memberikan gambaran ada dua kelompok besar (Yohanes 5:38-47), yaitu: orang-orang yang menyelidiki Tanakh, tetapi tidak mau datang dan percaya kepada Tuhan Yeshua; di sisi lain ada orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yeshua dan kepada apa yang dikatakan-Nya (percaya Injil dan surat-surat Rasuli/PB), tetapi menolak apa yang tertulis dalam Torah dan Kitab Para Nabi (Tanakh/ PL).

Harmonis dengan Tuhan berarti selaras dengan pandangan Tuhan bahwa kepercayaan kita harus utuh dan berdasar pada apa yang tertulis di keseluruhan Alkitab, baik itu Tanakh/Perjanjian Lama maupun Injil, dan Surat-Surat Rasuli/Perjanjian Baru.

  1. Dapat dipercaya (Luk. 16:10)

Ketika Tuhan hendak memercayakan sesuatu, kita pun harus menjadi orang yang bisa dipercaya. Diberikan kepercayaan pada hal-hal kecil dan dilakukan, selanjutnya akan diberikan kepercayaan yang lebih besar. Kepercayaan merupakan hal yang dinamis dan bukan statis. Kuncinya adalah lakukan dengan setia dan benar.

  1. Sikap responsif bukan reaktif (Luk. 24:12, Yoh. 20:8-9)

KBBI menjelaskan arti kata reaktif, yaitu tindakan segera/aksi terhadap sesuatu yang sering dipicu secara emosional (tanpa berpikir dahulu), sedangkan responsif, artinya melihat, menilai, mengamati, dan dipikirkan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Contoh Petrus yang sering bertindak reaktif (Luk. 24:12). Petrus bangun, lari cepat-cepat, dan masuk ke dalam kubur, tetapi tidak tahu apa yang terjadi/bingung. Sikap reaktif lainnya, ketika Tuhan Yeshua mengatakan akan mati, Petrus menarik dan menegur-Nya (Mat. 16:22-23). Juga, saat peristiwa di taman Getsemani, Petrus bereaksi dengan memotong telinga salah satu orang (Mat. 26:51). Sikap reaktif cenderung merugikan dan menyakiti orang lain.

Berbeda dengan Yohanes yang menunjukkan sikap responsif (Yoh. 20:8-9). Saat Yohanes mengetahui kubur yang kosong, dia menjadi percaya bahwa Tuhan Yeshua adalah Mesias dan perkataan-Nya benar. Tidak heran, Yohanes menjadi murid yang dikasihi Tuhan Yeshua, bahkan dipercayakan Kitab Wahyu. Sikap responsif peka kepada hal-hal rohani.

Kesimpulan  

Sudahkah kita menjadi orang yang percaya dan sudah dipercaya oleh Tuhan? Pacu diri untuk bisa menjadi orang yang dipercaya oleh Tuhan lebih lagi. Tahun ini Tuhan rindu memercayakan hal-hal yang lebih lagi untuk menggenapi panggilan-Nya, yaitu mendatangkan Kerajaan Surga. Oleh karena itu, terus miliki keharmonisan/kesepakatan dengan Tuhan.