Mudik

Mudik

Dan Elohim damai sejahtera, Dia sendiri kiranya menguduskan kamu sepenuhnya, dan kiranya roh dan jiwa dan tubuhmu seutuhnya terpelihara tanpa cela pada saat kedatangan Tuhan kita YESHUA HaMashiakh.
1 Tesalonika 5:23 (ILT3)

Setelah trend kabur aja dulu membuat saya bertanya, apakah mudik masih ada tahun ini? Bila dahulu bagi seorang perantau, hal yang paling dirindukan adalah pulang kampung. Bahkan di Indonesia, istilah yang sering disebut mudik ini, menjadi acara tahunan yang wajib untuk dilakukan. Entahlah apakah hal ini masih berlaku atau tidak…
Ketika ditanya perihal mereka yang tidak ikut mudik, maka akan mendapat jawaban, ‘Belum cukup biaya pulang.’ Atau ‘Kerjaan tidak bisa ditinggal.’ Memang secara ideal, seseorang pulang kampung dengan membawa hasilnya, namun toh tidak sedikit juga yang pulang karena gagal. Intinya, apapun yang terjadi di luar sana, seseorang merindukan sebuah tempat yang selalu menerimanya apa adanya dan kapan pun, tempat itu adalah rumah.

Memang trend kabur aja dulu sempat ramai, namun tidak sedikit juga yang telah lama diperantauan akan berkata ‘rindu’.

Kita semua adalah perantau. Rumah kita adalah bersama BAPA. Dosa telah membuat kita jauh dari BAPA. Sebab semua orang telah berdosa dan kekurangan kemuliaan Elohim.

Roma 3:23 (ILT3)
Bersyukurlah bahwa masih ada sisa-sisa kemuliaan Tuhan dalam diri kita. Yang senantiasa berusaha menarik kita untuk kembali mendekat kepada Tuhan.

Untuk itulah Tuhan Yeshua juga menyebutnya dengan Rumah BAPA. Pada waktu-Nya, Tuhan akan datang dan menjemput kita untuk pulang ke rumah kita yang sesungguhnya. Bila Anda pernah merasakan sukacita saat mudik, maka sukacita ini akan lebih besar lagi. Tapi mari kita buat pertanyaan untuk masing-masing pribadi, ‘Apakah aku siap untuk pulang?’
Tentu kita akan segera mengoreksi diri tentang hal-hal apa saja yang telah kita kerjakan di dunia ini serta hasil apa yang akan kita bawa pulang. Apakah kita akan pulang sebagai seorang yang gagal?

Mumpung masih ada waktu untuk berbenah dan mempersiapkan diri pada masa pulang kampung, marilah kita melakukannya sesegera mungkin. Semakin memacu diri untuk mengejar perkara-perkara kekal, hidup benar di hadapan TUHAN dan menjadi terang bagi orang lain.
Dan mereka akan datang dari timur, dan barat, dari utara, dan selatan, dan akan duduk di dalam kerajaan Elohim.
Dan lihatlah, mereka yang terakhir yang akan menjadi pertama, dan mereka yang pertama yang akan menjadi terakhir.”
Lukas 13:29-30 (ILT3)
Membawa jiwa sebanyak-banyaknya untuk pulang bersama sambil berjaga-jaga agar diri sendiri tidak menjadi lemah. Amin.