Romans 5:3-5
“Moreover [let us also be full of joy now!] let us exult and triumph in our troubles and rejoice in our sufferings, knowing that pressure and affliction and hardship produce patient and unswerving endurance.” Romans 5:4 (AMP)
Di dalam rangkaian perjalanan kami di AS dua tahun yang lalu, saat kami sedang berada di dalam pesawat dari satu kota hendak menuju kota lain, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat belum bisa berangkat dikarenakan seorang penumpang wanita sedang berusaha mencari paspornya yang hilang. Kebetulan dia duduk di seberang kami, jadi tampak jelas kecemasan di wajahnya. Di dalam kebingungannya, dia membongkar semua barangnya hingga berantakan ke mana-mana. Merasa tak enak karena penumpang satu pesawat harus menunggu dia, dia pun berkali-kali meminta maaf dengan lantang kepada seluruh penumpang lainnya.
Yang menarik perhatian saya, seorang penumpang pria yang berada di dekatnya, dengan spontan mulai mencairkan suasana dan berkata, “Tidak masalah, mari kita semua bantu mencari di dekat kursi kita masing-masing. Hai wanita, tenanglah, kamu pasti akan menemukannya.” ditambah dengan serentetan candaan-candaan lainnya; yang pada akhirnya tidak hanya membuat sang wanita itu saja yang tertawa, tetapi juga seluruh isi pesawat.
Pada akhirnya, wanita itu menyerah, mulai membereskan barang-barangnya dan memutuskan untuk turun dari pesawat dan melanjutkan pencariannya di bandara setempat. Lalu tiba-tiba, seseorang dari kursi belakang setengah berlari sambil mengulurkan dan berkata bahwa dia menemukannya. Seketika itu juga, sang pria yang berusaha mencairkan suasana sejak awal itu berteriak kegirangan, diikuti tepukan tangan seluruh penumpang.
Seketika itu juga saya belajar sesuatu. Setiap kali kita diperhadapkan dengan ujian, rintangan, atau kesulitan; kita selalu punya dua pilihan dalam merespon:
A. BERSUNGUT-SUNGUT
Apakah dengan bersungut-sungut, kesulitan kita selesai dengan sendirinya? Tentu tidak. Jadi, sia-sia bukan energi yang kita buang untuk bersungut-sungut? Selain itu, orang-orang di sekitar kita pun tidak akan merasa nyaman. Dan rupanya, firman Tuhan juga memperingatkan kita tentang hal ini, yaitu di dalam 1 Korintus 10:10 yang menulis, “Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.”
atau
B. BERSUKACITA
Dengan bersukacita, kesulitan kita juga memang tidak akan selesai dengan sendirinya. Tapi setidaknya, saat kita memilih untuk bersukacita, Roh Kudus dapat menolong kita, dengan mengalirkan damai sejahtera dan ketenangan; seperti yang tertulis di dalam 2 Korintus 13:11, “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka A, *sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!” Selain itu, Dia juga akan memampukan kita untuk memikirkan solusi melalui hikmat yang dianugerahkan pada kita. Dan tidak berhenti di situ saja, sukacita yang kita miliki, juga dapat menular dan membawa atmosfir yang menyenangkan bagi orang-orang di sekitar kita.
Kesimpulannya, hari ini kita diingatkan melalui ayat mas yang sudah sering kita baca, bahwa setiap rintangan akan membuat kita bertekun di dalam Tuhan, yang akan membuat kita tahan uji, dan yang kemudian akan mengingatkan bahwa di dalam Tuhan, kita selalu berpengharapan.
Bersukacita dalam keadaan yang berat memang tidak mudah, bahkan sangat sulit. Tetapi mari kita bersama-sama belajar dan mencoba untuk tetap bersukacita dalam keadaan yang menekan sekalipun. Percayalah bahwa saat kita berhasil melakukannya, kita akan mengalami sesuatu yang berharga bersama dengan Tuhan, amin.
Tuhan Yeshua menyertai kita semua 🤗