Setelah tiga tahun peperangan dan pengepungan, Raja Asyur berhasil merebut kerajaan Israel. Raja Hosea adalah raja terakhir di Israel. Penduduk yang tinggal di Samaria telah diangkut ke Halah, di Asyur.
Berita ini telah sampai kepada Hizkia, Raja Yehuda. Raja Hizkia berusaha mempertahankan negeri Yehuda. Hingga delapan tahun kemudian, segala kota yang berkubu berhasil ditaklukkan oleh raja Asyur. Raja Hizkia berusaha menyogok dengan Emas dan perak, namun tidak dapat menghentikannya.
Yerusalem terkepung. Utusan raja Asyur mulai mengolok-olok Israel dan TUHAN.
Siapakah di antara semua ilah dari negeri-negeri, yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku sehingga YHWH dapat melepaskan Yerusalem dari tanganku?”
2 Raja-Raja 18:35 (ILT3)
Raja Hizkia dan para pembesar berkabung. Mengirim utusan kepada Yesaya untuk menaikkan doa bagi yang tersisa. TUHAN menjawab bahwa raja Asyur akan mati di negerinya sendiri.
Kenyataan yang terjadi setelah jawaban doa disampaikan adalah Raja Asyur keluar dari negerinya untuk berperang.
Wow sungguh terbalik antara jawaban doa dan kenyataan yang terjadi.
Setelah itu, Raja Hizkia menerima surat ancaman, membacanya, pergi ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
Apakah Tuhan tidak tahu isi surat tersebut?
Tentulah TUHAN tahu.
Dari doa Hizkia, kita dapat belajar tentang pengenalan dan hubungan dengan Tuhan. Membuktikan bahwa Hizkia mengenal Tuhan yang disembahnya.
Sekali lagi, doa pun dijawab:
Karena Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku.” 2 Raja-Raja 19:34 (ILT3)
Raja Asyur dibunuh dua anaknya dan anaknya yang lain menjadi raja menggantikan dia.
Nyanyian pendakian. Dari Salomo. Jika YHWH tidak membangun rumah, mereka yang membangunnya telah berjerih lelah atasnya dalam kesia-siaan; jika YHWH tidak mengawal kota, dia yang mengawal telah berjaga-jaga dalam kesia-siaan.
Mazmur 127:1 (ILT3)
Raja Hizkia pernah mempertahankan kerajaan dengan caranya. Namun tidak dapat menghentikan raa Asyur.
Tuhan yang hidup, Raja Semesta, membuktikan kepada Raja Asyur bahwa TUHAN yang disembah orang Israel berbeda dari ilah-ilah negeri lain. TUHAN dapat menghentikan Raja Asyur. Raja Hizkia telah mengalami pembelaan Tuhan. Menjawab doa dan membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil.
TUHAN yang bertahta di atas kerubim masih terus menjawab doa hingga saat ini. Apakah ada ‘raja Asyur’ yang kita hadapi saat ini?
Bentangkan, buka semua di hadapan Tuhan, jangan ada yang ditutupi.
Akui saja kelemahan, kekeliruan dan kesalahan. Tak ada gunanya membohongi Tuhan.
Kita bisa berdoa seperti Hizkia (2 Raja-raja 19 : 15-19).
Bagian kita adalah membangun Mezbah/hubungan dengan Tuhan. Mezbah yang selama ini kita bangun untuk Tuhan akan menjadi pintu mujizat. Jagalah selalu.
Pastikan bahwa api selalu menyala (yaitu doa dan firman) serta ada korban di atas mezbah (yaitu Mitzvah dan Tzedakah). Ketika kita telah melakukan bagian kita, Tuhan pasti akan melakukan bagian-Nya. Tuhan tidak pernah lalai atau terlambat.
Apapun yang Tuhan katakan pasti akan digenapi.
Amin