Motivasi Mencari Tuhan
Ps. Lokky S. Tjahja

Mencari Tuhan dengan motivasi supaya mendapat roti dan kenyang (Yoh. 6:25-26)

Roti dalam hal ini digambarkan dengan keadaan jasmani (kekayaan bertambah, pekerjaan diberkati, kenaikan jabatan, dan sebagainya). Hal-hal tersebut tidak salah untuk diperoleh, tetapi apa yang telah kita peroleh hendaknya difokuskan untuk kerajaan surga. Misalnya, ikut terlibat dalam pelayanan untuk pekerjaan Tuhan di bumi. Jika mengikut Tuhan hanya untuk memuaskan kepentingan diri sendiri, akhirnya kita tidak akan mengerti kehendak dan rencana Bapa. Namun, mencari Tuhan harus disertai dengan kerendahan hati.

Hati yang tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan akan merasa berat dalam melakukan perintah dan kebenaran firman Tuhan sehingga muncul keegoisan (kepentingan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri). Oleh karena itu, kita harus mengoreksi keadaan diri kita dalam mencari Tuhan. Apakah kita mencari Tuhan supaya mendapat roti dan kenyang atau sebaliknya?

Cari dahulu kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33, Kol. 3:1)

Motivasi hati mencari Tuhan bukan untuk mendapat roti dan kenyang, akan memiliki prioritas untuk lebih mengutamakan Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, seharusnya kita lebih memprioritaskan Tuhan daripada mencari Tuhan untuk mendapat roti dan kenyang (keegoisan atau mementingkan diri sendiri). Memprioritaskan Tuhan berarti bukan memikirkan kepentingan diri sendiri, melainkan hanya melakukan apa yang menjadi kehendak dan rencana Bapa. Karena itu, dalam melakukan kehendak dan rencana Bapa, kehidupan kita harus mengalami pertumbuhan secara rohani (perubahan hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan) sehingga menghasilkan buah-buah dan menjadi berkat, yang dapat dilihat melalui sikap, tingkah laku, perbuatan, ketulusan, kejujuran, dan sebagainya.

Mencari kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya berhubungan dengan mencari perkara yang di atas (perkara yang berhubungan dengan hal-hal rohani). Perkara-perkara rohani, contohnya memuji, menyembah Tuhan, berdoa, beribadah, dan lain-lain.

Mencari Tuhan dengan hati yang tulus (Mat. 7:7-8)

Ayat di atas sering disalahartikan, sehingga kita tidak bisa mengalami kuasa dan kemerdekaan dalam kebenaran firman Tuhan. Sebab mencari Tuhan dianggap hanya aktif hadir di setiap acara-acara gereja. Padahal mencari Tuhan harus dengan hati yang tulus (apabila ada dosa lakukan pemberesan dengan Tuhan) supaya kita bisa mengalami janji firman-Nya (Mat. 7:8). Tuhan bukan hanya memberikan roti yang akan membuat kenyang (kebutuhan jasmani), melainkan juga memberikan hal-hal yang terbaik bagi kita. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus memiliki motivasi yang benar dalam mengikut Tuhan. Mengikut Tuhan harus bertujuan melakukan kehendak dan rencana Bapa dengan disertai ketulusan hati, sehingga kita bisa mengalami janji-janji Tuhan.