Menuju Pemuliaan

Roh Kudus memimpin kehidupan anak-anak Tuhan yang hidup sesuai dengan Torah untuk menuju kepada kehidupan dari kemuliaan sampai kepada kemuliaan selanjutnya. Ada peningkatan secara rohani yang dialami anak-anak Tuhan yang hidup sesuai dengan Torah. Peningkatan yang terjadi tidak melihat usia, harta, dll, tetapi pengenalan dan kerinduan kita kepada Tuhan. Peningkatan kehidupan dari kemuliaan sampai kepada kemuliaan selanjutnya, disebabkan oleh firman dan roh. Pemuliaan dari Tuhan ukurannya tidak sama dengan ukuran manusia. Pemuliaan dari manusia diukur dari harta kekayaan duniawi dan kesuksesan, sedangkan pemuliaan dari Tuhan diukur pengenalan kita kepada Tuhan (hidup taat dan mempraktikkan Torah). Rencana Tuhan bagi anak-anak-Nya ada, sejak kita ada di dalam kandungan ibu.

Potensi pemuliaan (Maz. 139:13)

Tuhan sudah punya rencana dan menetapkan kehidupan anak-anak-Nya sejak berada di dalam kandungan ibu. Bapa membentuk anak-anak-Nya dengan tujuan tertentu (menjadi serupa dengan Dia untuk menjadi mulia), bukan untuk dibiarkan. Tuhan membentuk dan membuat anak-anak-Nya bukan dengan cara sembarangan atau biasa. Namun, dibentuk dan dibuat dengan sangat detail dan teliti. Ada perbedaan antara kita anak-anak-Nya dan anak dunia. Masa depan yang dimiliki anak-anak dunia adalah hukum kehidupan (takluk kepada hukum keturunan), sedangkan masa depan anak-anak Tuhan telah dirancang dan dibentuk dalam rahim ibu untuk rencana Tuhan yang mulia. Sebab kita diciptakan sendiri oleh Bapa yang mulia di atas segala yang ada.   

Potensi anak Tuhan (Roma 8:28-30)

Segala sesuatu yang kita hadapi saat ini (tekanan, himpitan, masalah, persoalan, dll), serahkan kepada Tuhan. Sebab, hal-hal tersebut akan mendatangkan kebaikan bagi anak-anak-Nya yang mengasihi Dia (taat dan mempraktikkan firman-Nya). Ada tanda kepemilikan dari Bapa bagi anak-anak-Nya yang telah ditentukan dari semula dan kita yang telah dipanggil-Nya juga dibenarkan. Jika kita telah dibenarkan di hadapan Tuhan, maka juga akan dimuliakan (Roma 8:30). Kita harus menyadari bahwa kita dipermuliakan, sebab Bapa adalah mulia. Bapa sendiri yang telah membentuk kita, sehingga kita juga dipermuliakan sama seperti Bapa. Pemuliaan dari Tuhan yang kita terima tidak bisa kita anggap hal yang biasa saja. Sehingga, kita punya cara pandang yang sama dengan cara pandang Tuhan saat menghadapi masalah, persoalan yang sedang terjadi dan kita alami. Jika kita telah menjadi orang yang telah Bapa muliakan, maka tindakan dan sikap kita juga mulia. Yaitu, hidup sesuai dengan firman Tuhan (menjadi contoh teladan yang baik dan menjadi berkat bagi orang-orang sekitar) melalui hal-hal tersebut Nama Tuhan dipermuliakan di dalam kehidupan kita.